cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
dewaruci@isi-ska.ac.id
Editorial Address
Jl. Ki Hajar Dewantara, Nomor 19, Kentingan, Jebres, Surakarta 57126, Indonesia.
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Abdi Seni
ISSN : 20871759     EISSN : 27232468     DOI : 10.33153
urnal Abdi Seni memiliki fokus pada hasil pengabdian dan pemberdayaan kepada masyarakat, baik itu pengabdian dosen maupun KKN yang dilakukan oleh mahasiswa dalam bidang seni. Cakupan jurnal Abdi Seni memiliki ranah keilmuan di bidang seni rupa dan desain ataupun seni pertunjukan (Tari, Karawitan, Pedalangan, Teater, Etnomusikologi, dll), yang mampu memberikan banyak manfaat untuk masyarakat serta menambah literasi dalam berkesenian.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 1 (2021)" : 8 Documents clear
PELATIHAN BERNYANYI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN TEKNIK VOKAL PESERTA KARAOKE DANGDUT COMPETITION DI BUGIS WATERPARK MAKASSAR Sri Wahyuni Muhtar
Abdi Seni Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/abdiseni.v12i1.3641

Abstract

Pada tanggal 1 November 2020, Bugis Waterpark menggelar lomba menyanyi karaoke dangdut secara luring. Kegiatan ini dilaksanakan di area food court Bugis Waterpark Makassar dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Panitia kegiatan ini mengundang pengabdi untuk menjadi pemateri pelatihan vokal bagi peserta, sekaligus juri kompetisi. Metode pelatihan vokal yang digunakan adalah ceramah dan demonstrasi kepada seluruh peserta. Mitra kegiatan pengabdian ini adalah panitia dan seluruh peserta kompetisi karaoke lagu dangdut. Pelaksanaan kegiatan terdiri dari demonstrasi vocalizing, menjelaskan berbagai teknik vokal, melakukan penilaian kualitas vokal peserta, dan evaluasi penampilan peserta kompetisi. Hasil kegiatan ini adalah adanya peningkatan pemahaman mitra pada berbagai teknik vokal ketika bernyanyi, peningkatkan kualitas vokal dan keterampilan menyanyikan lagu dangdut, meningkatkan kualitas kompetisi secara keseluruhan, serta terpilihnya pemenang yang berkualitas dalam kompetisi karaoke dangdut .
PELATIHAN PEMBUATAN MINIPRINT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TRIPLEK DI KOMUNITAS MAKMOER ART PROJECT SUKOHARJO sigit purnomo adi
Abdi Seni Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/abdiseni.v12i1.3748

Abstract

Abstract Miniprint is one of the print size formats in graphic arts that is not yet very popular in Indonesia. Miniprint format prints in small sizes both matrix and paper. Printing in small sizes is fun. Small format requires patience and technical skill in visualizing the artist's ideas and ideas. Considering that miniprints have many features apart from a small format, they can also be carried everywhere and can also be used as an aesthetic element or room decorator and have good selling power, encouraging the author to hold a workshop or training on making miniprints in the Makmoer Art Project Sukoharjo community. The selection of the training venue in the Makmoer Art Project Community is because this community is indeed engaged in the arts and humanity. A community that always provides free workshops to people in need. Community service methods, problem identification, training and mentoring, evaluation. The works produced in this training after completion are then framed in a minimalist way. The miniprints produced are small-sized works of graphic art, using a matrix of plywood. These works are used as aesthetic elements of the house or as room decoration. Works for the aesthetic element of the house are currently popular among the public so that they have a selling value and can be used as an alternative in entrepreneurship. 
PELATIHAN PEMBUATAN DAN PEMENTASAN SEDERHANA WAYANG GODHONK BERBAHAN LIMBAH DAUN KERING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN SENI BUDAYA BAGI ANAK USIA DINI DI SANGGAR SENI MIJILAN, DUSUN PRINGAPUS, KALISALAK, SALAMAN, MAGELANG Dr. Agus Purwantoro,M.Sn
Abdi Seni Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/abdiseni.v12i1.3685

Abstract

  Abstract  Early childhood (PAUD-TK) is considered a sensitive period or sensitive period in children, namely a period where certain functions need to be stimulated physically-motor, intellectual, social, and emotional. This form of stimulation is in the form of education and teaching for families, communities, and schools. The effort also aims to raise the character of students, namely the subtlety of feelings (morals), which will then produce intelligence of the mind, and produce will power. To educate these feelings, Ki Hadjar Dewantara said that there are 2 things that must be passed, firstly, education on the subtleties of spiritual life which is called moral education and the second is aesthetic education. Wayang by Ki Hadjar Dewantara is included as an aesthetic education that can smooth the feeling of beauty towards all external objects. Wayang is an ancestral heritage that is rich in artistic and cultural meaning that deserves to be introduced to early childhood. This is the case with Wayang Godhong. The puppets, which are made from godhong (leaves) of teak and coffee, are the fruit of Gus Pur's ideas and should be introduced to children from an early age. The hope is that they will get to know the unique Wayang Godhong as a medium that will bring them closer to art and culture and their love for nature. Through the service that will be carried out in Magelang Regency, precisely in the Mijilan Art Studio, Pringapus Hamlet, Kalisalak, Salaman, Magelang. children will be invited to see the manufacturing process, practice making with dry leaf waste, and perform it in a simple way.
DAPUR KAMPUNG: Workshop Desain dan Promosi Makanan Rumahan bagi Masyarakat Terdampak Covid-19 Taufik Murtono
Abdi Seni Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/abdiseni.v12i1.3878

Abstract

Program pengabdian pada masyarakat ini didorong oleh situasi terkini, terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang disebabkan meluasnya pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Pandemi corona telah menjadi pandemi global. Berbagai hal termasuk pola makan mengalami pergeseran. Peluang usaha kuliner masakan rumahan termasuk ke dalam usaha yang menjanjikan. Bagi yang memiliki keahlian memasak makanan rumahan yang enak, bisa memanfaatkan peluang usaha rumahan satu ini. Bahkan peluang usaha kuliner rumahan bisa menjadi alternatif rumah tangga yang ingin usaha kuliner tanpa menyewa tempat. Selain berguna untuk mengasah kemahiran memasak, usaha kuliner relatif aman di segala situasi. Pembatasan aktivitas masyarakat sudah menjadi keharusan, tidak terkecuali di wilayah Karanganyar dengan diberlakukan pembatasan bagi warganya. Program pengabdian masyarakat ini bermaksud meningkatkan produk masakan rumahan yang dihasilkan dari peserta binaan. Program ini berhasil merancang desain logo, label, dan promosi pemasaran produk masakan rumahan untuk mitra. Desain kemasan dan promosi pemasaran produk masakan rumahan dari para binaan dilakukan dengan sistem urun daya berbasis daring. Proses perancangan menggunakan pemikiran desain berbasis pelibatan masyarakat dengan langkah identifikasi masalah, perumusan gagasan, perancangan, pemilihan, perwujudan prototipe, implementasi promosi, dan peninjauan. Luaran yang dihasilkan meliputi desain logo, kemasan, desain promosi penjualan di media sosial, hak cipta, dan artikel ilmiah. Luaran nyata bagi anggota binaan berupa hasil penjualan yang diproyeksikan memiliki nilai jual yang lebih baik.
PELATIHAN PEMANFAATAN ECOBRICKS UNTUK PEMBANGUNAN AREAL TAMAN BACA KREATIVITAS DAN SANGGAR SENI JEGEG BAGUS DI BANJAR DUKUH PULU KAJA, DESA MAMBANG, SELEMADENG TIMUR, TABANAN Wayan Setem
Abdi Seni Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/abdiseni.v12i1.3743

Abstract

Desa Mambang, Kecamatan Silemadeng Timur, Kabupaten Tabanan memiliki permasalahan pengelolaan persampahan dikarenakan sistem yang terbentuk tidak berjalan dengan baik. Selain itu diperparah dengan rendahnya kesadaran warga pada pengolahan sampah yang baik. Dengan kondisi tersebut maka muncul Gerakan Anak-anak Peduli Sampah Plastik (Gapsap) sebagai relawan memungut sampah yang telah berlangsung sejak 2014. Namun gerakan tersebut belum mampu mengolah dan memanfaatkan sampah plastik yang sudah dipunggut sehingga volumenya semakin menumpuk di tempat penampungan sementara. Begitu juga minimnya pengetahuan tentang wirausaha, terutama pengembangan produk handycraf dari sampah plastik. Untuk itu maka diperlukan suatu terobosan pemanfaatan timbunan sampah plastik yang sudah terkumpul menjadi ecobricks dan pengembangan produksi usaha berbahan daur ulang sampah plastik. Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan melalui  tahapan yaitu sosialisasi, koordinasi, pelatihan/pendampingan, dan  penyuluhan. Hasil program ini adalah kemampuan pengolahan sampah plastik menjadi ecobricks dan pengembangan produk handycraf. Sedangkan dampak program ini yakni penurunan jumlah sampah plastik tidak terolah yang berimplikasi terhadap semakin besarnya kesadaran warga masyarakat dalam pengelolaan sampah, serta dapat menjadi pilot project dan best practice pengelolaan sampah.  
PKM PENINGKATAN DAYA SAING KERAJINAN SANGKAR BURUNG DI SURAKARTA Eko Sri Haryanto; Agung PURNOMO
Abdi Seni Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/abdiseni.v12i1.3886

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mitra dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk, serta meningkatkan daya saing pengrajin sangkar burung dalam menghadapi tantangan pasar. Peningkatan daya saing yang dimaksud meliputi; desain, implementasi teknologi tepat guna, manajemen, pembuatan media publikasi. Mitra kegiatan pengabdian masyarakat adalah Barokah Sangkar yang berlokasi di Mojosongo, Jebres, Surakarta.Prospek produk kerajinan sangkar burung ini sebenarnya bagus seiring dengan trend masyarakat yang gemar memelihara burung hias dan burung kicau. Pengrajin fokus pada pengolahan sangkar bambu, sedangkan bahan baku bambu dipasok dari daerah Solo dan sekitarnya. Kemampuan sumber daya manusia, jaringan bisnis, serta peralatan yang terbatas serta ketergantungan proses produksi terhadap cuaca menyebabkan mitra kurang dapat memanfaatkan peluang untuk mengembangkan bisnis ini secara maksimal. Setelah pendampingan diharapkan mitra dapat meningkatkan kuantitas produksi, kualitas desain, guna meningkatkan nilai jual produk sehingga mampu meningkatkan pendapatan keluarga.Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam kurun waktu kurang lebih satu tahun. Kegiatan yang dilakukan berupa; pelatihan manajemen, penggunaan alat produksi dengan teknologi tepat guna, pembuatan media publikasi dan pengembangan desain ornamen sangkar burung yang diminati pasar. Setelah mendapatkan sentuhan desain ornamen sangkar burung yang lebih baik, manajemen, alat bantu produksi, media promosi yang menarik diharapkan dapat meningkatkan omset usaha.  Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mitra dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk, serta meningkatkan daya saing pengrajin sangkar burung dalam menghadapi tantangan pasar. Peningkatan daya saing yang dimaksud meliputi; desain, implementasi teknologi tepat guna, manajemen, pembuatan media publikasi. Mitra kegiatan pengabdian masyarakat adalah Barokah Sangkar yang berlokasi di Mojosongo, Jebres, Surakarta.Prospek produk kerajinan sangkar burung ini sebenarnya bagus seiring dengan trend masyarakat yang gemar memelihara burung hias dan burung kicau. Pengrajin fokus pada pengolahan sangkar bambu, sedangkan bahan baku bambu dipasok dari daerah Solo dan sekitarnya. Kemampuan sumber daya manusia, jaringan bisnis, serta peralatan yang terbatas serta ketergantungan proses produksi terhadap cuaca menyebabkan mitra kurang dapat memanfaatkan peluang untuk mengembangkan bisnis ini secara maksimal. Setelah pendampingan diharapkan mitra dapat meningkatkan kuantitas produksi, kualitas desain, guna meningkatkan nilai jual produk sehingga mampu meningkatkan pendapatan keluarga.Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam kurun waktu kurang lebih satu tahun. Kegiatan yang dilakukan berupa; pelatihan manajemen, penggunaan alat produksi dengan teknologi tepat guna, pembuatan media publikasi dan pengembangan desain ornamen sangkar burung yang diminati pasar. Setelah mendapatkan sentuhan desain ornamen sangkar burung yang lebih baik, manajemen, alat bantu produksi, media promosi yang menarik diharapkan dapat meningkatkan omset usaha. Kata kunci: PKM, Sangkar Burung, Surakarta.
REVITALISASI WANITA KARIER KOTA NGAWI MELALUI BERMAIN MUSIK KOLINTANG DENGAN ARANSEMEN BARU Zulkarnain Mistortoify
Abdi Seni Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/abdiseni.v12i1.3879

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Karya Seni dilatarbelakangi oleh suatu permasalahan yang menimpa sebuah grup musik wanita karier yang pernah memiliki prestasi penting bagi Masyarakat Ngawi. Grup kolintang Srikandi Ngawi dalam tiga tahun terakhir ini kehilangan rasa percaya diri dan motivasi untuk melanjutkan prestasinya hingga eksistensinya tidak terbaca lagi oleh publik. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk membantu menghidupkan kembali semangat yang mulai hilang dan keterampilan memainkan musik kolintang melalui sebuah program stimulus latihan dengan metode baru dan asupan materi aransemen yang menarik. Melalui analisis situasi objek riset, program ini menerapkan dua metode baru, yaitu 1) menyediakan materi dan sarana latihan yang berbasis teknologi audio multitrack dan minus one, 2) menerapkan model latihan mandiri-bersama dengan metode drill (latihan secara berulang-ulang dan intensif). Hasil kegiatan PKM ini menunjukkan perubahan sikap signifikan bagi wanita karier dalam belajar yang penuh semangat dan mampu menyajikan karya aransemen dengan baik. Penyikapan baru melalui pendekatan kerja kreatif seni dengan metode baru dapat mencairkan kebekuan aktivitas sosial akibat pandemi ini. Rasa percaya diri semakin tumbuh ketika kuatnya mental dan penguasaan teknis menghasilkan karya musik dalam format videoklip yang dipublikasikan di media virtual.
PELATIHAN GARAP CATUR : GELIAT SANGGAR DHEMES DI MASA PANDEMI Sri Harti
Abdi Seni Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/abdiseni.v12i1.3880

Abstract

Sanggar Dhemes adalah salah satu sanggar di Sukoharjo yang aktif dalam kegiatan pembinaan kesenian. Sanggar ini terus berkembang dan diminati masyarakat luas. Siswa sanggar tidak hanya berasal dari Kabupaten Sukoharjo, tetapi ada juga siswa yang berasal dari luar kota, bahkan sudah mulai berekspansi ke luar provinsi. Sanggar ini sudah memiliki seperangkat gamelan pelog, gamelan slendro, satu kotak wayang, dan tempat latihan yang cukup memadai. Masalah yang dihadapi Sanggar Dhemes adalah kurangnya tenaga pengajar karena di bidang Pedalangan hanya Ki Wiji Santosa yang menjadi pelatihnya. Ia merasa kewalahan dan tidak bisa menangani semuanya. Ki Wiji Santosa juga merasa tidak dapat mencakup semua elemen Pedalangan. Sanggar juga memiliki masalah pada jumlah koleksi wayang. Berdasarkan permasalahan sanggar, maka diadakan pelatihan oleh dosen dan mahasiswa. Metode pelatihan yang digunakan adalah ceramah, apresiasi, dan demonstrasi. Berdasarkan metode tersebut, pelatihan yang telah dilaksanakan selama 4 bulan ini berhasil membimbing siswa Sanggar Dhemes untuk dapat menguasai materi dengan baik.Sanggar Dhemes adalah salah satu sanggar di Sukoharjo yang aktif dalam kegiatan pembinaan kesenian. Sanggar ini terus berkembang dan diminati masyarakat luas. Siswa sanggar tidak hanya berasal dari Kabupaten Sukoharjo, tetapi ada juga siswa yang berasal dari luar kota, bahkan sudah mulai berekspansi ke luar provinsi. Sanggar ini sudah memiliki seperangkat gamelan pelog, gamelan slendro, satukotakwayang,dan tempat latihan yang cukup memadai.Masalah yang dihadapi Sanggar Dhemes adalah kurangnya tenaga pengajarkarena di bidang Pedalangan hanya Ki Wiji Santosa yang menjadi pelatihnya. Ia merasa kewalahan dan tidak bisa menangani semuanya. Ki Wiji Santosa juga merasa tidak dapat mencakup semua elemen Pedalangan. Sanggar juga memiliki masalah pada jumlah koleksi wayang. Berdasarkan permasalahan sanggar, maka diadakan pelatihan oleh dosen dan mahasiswa. Metode pelatihan yang digunakan adalah ceramah, apresiasi, dan demonstrasi. Berdasarkan metode tersebut, pelatihan yang telah dilaksanakan selama 4 bulan ini berhasil membimbing siswa Sanggar Dhemes untuk dapat menguasai materi dengan baik.

Page 1 of 1 | Total Record : 8